4/20/09

Sayembara Puskesmas Medan (Entry)


Poject : Pusat Kesehatan Masyarakat
Location : Medan
Design Team: Nutrian Galupamudia, Muhammad Fajri, Isaac Rabin




Sayembara yang dicetuskan oleh Pemerintah Daerah Kota Medan ini merupakan stimulus baru bagi para perancang untuk menghasilkan sebuah puskesmas yang saat ini tercitra dalam benak kita sebagai klinik kesehatan kecil yang ada di pedesaan. Persepsi tersebut yang coba diarahkan kembali menjadi sebuah pilihan baru masyarakat baik desa maupun kota dalam memeriksakan diri ataupun berobat...

Tidak dapat dipungkiri bahwa dibeberapa daerah Puskesmas kalah bersaing dengan sarana kesehatan lainnya sehingga belum mampu berperan sebagai pos terdepan dalam pembangunan kesehatan masyarakat. Untuk itu desain puskesmas yang cukup menarik diharapkan mampu mempopulerkan kembali nama puskesmas di kalangan masyarakat.

Bangunan sederhana yang bahkan terkadang low-elevated menjadikan agak jarang dicapai karena mungkin secara visual kurang mengundang. Hal tersebutlah yang menjadi ide dasar perancangan yang siap dikaji oleh tim perancang. Puskesmas yang merupakan singkatan dari Pusat Kesehatan Masyarakat sepertinya memang perlu tampak sebagai sebuah pusat tempat semua orang bertemu (segala jenis lapisan masyarakat).

Desain yang monumental setidaknya mampu memperkuat fungsi bangunan sebagai "pusat". Dengan demikian tipologi rumah batak toba yang dipilih sebagai suatu benda yang cukup monumental secara visual. Selain memperkuat unsur lokalitas, bentuk atap yang menjulang tinggi dan melebar hingga ke bawah memperkuat kesan naungan yang siap melayani masyarakat.

Sekalipun dikemas dalam bentuk yang monumental, kerendahan hati merupakan salah satu unsur penting dalam pelayanan kesehatan dalam bentuk atap yang menerus hingga ke dasar (tidak lupa berpijak). Puskesmas yang disiapkan untuk menjadi pos terdepan dalam pembangunan kesehatan masyarakat diaplikasikan dalam bentuk masa yang menjorok ke depan. Hal tersebut mengartikan bahwa puskesmas siap bergerak dan tidak akan tinggal diam dalam menghadapi perkembangan peradaban masyarakat.


Tipologi atap yang melambangkan kerendahan hati - Block Plan

Transformasi atap batak toba menjadi dinding merupakan sebuah unsur kekinian yang disajikan perancang untuk memperlihatkan bahwa kekuatan traditional justru mampu meciptakan kreativitas baru.


ruang tunggu

ruang rawat inap

ruang rapat



"Advises are totally allowed"

4 comments:

  1. idenya sangat luar biasa, sy sangat setuju untuk perbaikan pelayanan kesehatan sbg ujung tombak pembangunan kes.
    seya mau tanya bagaimana sih cara mendesain bangunan puskesmas perawatan yang efektif dan tidak menjenuhkan
    avriazar BK

    ReplyDelete
  2. Untuk masalah perawatan efektif ya tentunya diperlukan kesadaran sang perancang akan pentingnya bangunan hemat energy (especially for medical building).. Intinya untuk bangunan jenis ini sifatnya tentu sama saja dengan bangunan lain, hanya saja ada beberapa ruang tertentu yang tidak bisa lepas dari "higienisme".. seperti ruang bedah ringan, gudang perangkat dan obat-obatan..

    Untuk membuat rancangan yang tidak menjenuhkan.. buatlah bangunan efisien dan konteks, karena dari hal tersebut akan muncul sgala sudut2 pertanyaan2 baru...

    -smoga hal diatas bisa menjawab anda-
    -terimakasih-

    ReplyDelete
  3. Menurut saya konsep kurang kuat.. Mengapa anda menggunakan atap batak toba sebagai ide anda? Kemudian tentang kerendahan hati, apa hubungannya dgn atap menyentuh tanah dan apa hubungan dengan puskesmas?

    ReplyDelete
  4. @anonymous

    Pemilihan atap batak toba saat itu memang sangat mendasar dimaksudkan untuk pencitraan budaya yang sekaligus membentuk berkesan monumental. Seperti ada bangunan di eropa yang bercitra dari sebuah piramid..

    Wah, akhirnya ada yang bertanya tentang kerendahan hati.. Sebenarnya lagi2 konsep ini dituangkan secara mendasar, mengambil prinsip pekerja medis.. berusaha sekuat mungkin dengan tetap yakin bahwa yang di Maha Kuasa lah penentu akhirnya.. Sehingga atap bangunan dibuat menjulang dengan tetap berkesan menopang pada tanah, sehingga tidak tampak seperti bidang besar dan berat diatas bangunan tapi diatas tanah. Begitulan kira-kira.. hehehe..

    -smoga bisa bisa sedikit menjawab-
    -terimakasih-

    ReplyDelete

Start a discussion by entering your comment.. choose Anonymous if you don't have any acoounts.